Kejadian berdarah seperti ini berulang-ulang kali terjadi pada masa
kepemimpinan rezim Militer Suharto. Dari masa merangkaknya Suharto
menguasai negeri ini sampai masa akhir kediktaktorannya, pertumpahan
darah dijadikan sebagi cara untuk mempertahankan eksisitensi
kekuasaannya. Suharto menciptakan pola kepemimpinan militer yang
memposisikan militer sebagai penguasa semua elemen kehidupan berbangsa
dan bernegara. Militer bukan hanya sebagai kekuatan pertahanan dan
keamanan saja tapi sudah meluas menjadi penguasa bidang ekonomi, sosial
dan budaya. Instrumen-instrumen yang diciptakan penguasa militer hanya
memberikan kebebasan untuk melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan
dengan norma-norma kehidupan bernegara, atau dalam artian militer
sebagai kekuatan tunggal pengendali negara dan penopang kekuasaannya.
Jutaan orang telah dibantai dalam sebuah pesta dwi tunggal militer
Suharto dalam mempertahankan kekuasaannya. Dan semua kasus tersebut
menguap begitu saja, hanya meninggalkan perasaan sakit bangsa ini yang
teramat dalam.
Peristiwa Teror dan pembantaian sejumlah kyai Nahdiyin berkedok dukun santet yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur kurun waktu tahun 1998- 2000, menambah daftar panjang serangkaian peristiwa berdarah yang terjadi selama masa kepemimpinan rezim militer Suharto. Aksi pembantaian ini dalam kurun waktu 2 tahun memakan ratusan korban, di Jawa timur berjumlah 253 orang (Data dari Tim investigasi NU), di Jawa Barat 60 orang (Data dari tim investigasi LBH Cianjur 25/11/200). Sampai saat ini usaha pengungkapan siapa aktor intelektual yang bermain dalam genangan darah ini semakin tak berbekas.
Desakan dari masyarakat agar kasus pelanggaran HAM berat ini diungkap kembali tetap saja dianggap angin lalu. Padahal melihat jumlah korban, skala tempat yang meluas sampai ke sebagian jawa barat, serta keberlangsungan kejadian yang terus menerus jelas sekali kalau peristiwa ini bukanlah satu tindakan penghakiman spontan masyarakat terhadap terhadap keberadaan dukun santet. Tapi Ini seperti sebuah alur yang tersistematis (Dari pendanaan, pelaksanaan lapangan, penanganan kasus dan proses peradilan) yang sudah dipersiapkan secara matang untuk tujuan tertentu oleh satu kekuatan/kekuasaan tertentu, karena kenyataan dalam sejarah pelanggaran Hak azasi Manusia di negeri ini yang dilakukan oleh penguasa selalu saja mentah di proses hukum. Sepertinya proses pengadilan juga sudah di setting sedemikian rupa untuk mengaburkan pengungkapan fakta. Seperti dalam kasus Tanjung Priok, Warsidi Lampung, Haur koeneng fakta dilapangan mengarah pada pelaku dari peristiwa itu adalah penguasa/milliter tapi lagi-lagi proses hukumnya begitu kabur penuh rekayasa.
Peristiwa Teror dan pembantaian sejumlah kyai Nahdiyin berkedok dukun santet yang terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur kurun waktu tahun 1998- 2000, menambah daftar panjang serangkaian peristiwa berdarah yang terjadi selama masa kepemimpinan rezim militer Suharto. Aksi pembantaian ini dalam kurun waktu 2 tahun memakan ratusan korban, di Jawa timur berjumlah 253 orang (Data dari Tim investigasi NU), di Jawa Barat 60 orang (Data dari tim investigasi LBH Cianjur 25/11/200). Sampai saat ini usaha pengungkapan siapa aktor intelektual yang bermain dalam genangan darah ini semakin tak berbekas.
Desakan dari masyarakat agar kasus pelanggaran HAM berat ini diungkap kembali tetap saja dianggap angin lalu. Padahal melihat jumlah korban, skala tempat yang meluas sampai ke sebagian jawa barat, serta keberlangsungan kejadian yang terus menerus jelas sekali kalau peristiwa ini bukanlah satu tindakan penghakiman spontan masyarakat terhadap terhadap keberadaan dukun santet. Tapi Ini seperti sebuah alur yang tersistematis (Dari pendanaan, pelaksanaan lapangan, penanganan kasus dan proses peradilan) yang sudah dipersiapkan secara matang untuk tujuan tertentu oleh satu kekuatan/kekuasaan tertentu, karena kenyataan dalam sejarah pelanggaran Hak azasi Manusia di negeri ini yang dilakukan oleh penguasa selalu saja mentah di proses hukum. Sepertinya proses pengadilan juga sudah di setting sedemikian rupa untuk mengaburkan pengungkapan fakta. Seperti dalam kasus Tanjung Priok, Warsidi Lampung, Haur koeneng fakta dilapangan mengarah pada pelaku dari peristiwa itu adalah penguasa/milliter tapi lagi-lagi proses hukumnya begitu kabur penuh rekayasa.
Benarkah penguasa terlibat dalam aksi pembantaian para kyai ini..? Fakta yang mengarah kepada keterlibatan kekuasaan dalam peristiwa pembantaian para kyai Nahdiyin berkedok dukun santet ini sudah mengerucut ke satu titik yaitu penguasa. Seperti ditemukannya bukti radiogram dari Bupati banyuwangi tertanggal 10 Pebruari 1999 yang ditujukan kepada para kepala desa
untuk mendata oarang-orang yang diduga berprofesi sebagai dukun santet
di wilayahnya. . Jika bukan satu kebetulan atau apalah itu yang jelas setalah ada
instruksi pendataan itu jumlah korban yang dibantai semakin banyak,
bahkan hampir 70 % dari nama-nama yang ada di data itu benar-benar mati
dibunuh
Keterlibatan aparat kepolisian juga diungkapkan oleh Camat Purwoharjo, Banyuwangi. Tentang adanya pertemuan para kepala desa di wilayahnya dengan Wakil kepala kepolisian sektor Purwoharjo pada tanggal 11 Pebruari 1999, dimana pihak kepolisian menginstruksikan kepada para kepala desa itu untuk mendata orang-orang diwilyahnya yang diduga berprofesi sebagai dukun santet dan pengobatan tradisional.
Juga fakta dilapangan, seperti yang terjadi di kecamatan Glagah banyuwangi, semua orang tahu bahwa aparat desa dengan intensif mengajak masyarakat untuk melakukan pembunuhan. Pertanyaannya kenapa aparat desa tanpa merasa takut sedikitpun secara terang-terangan menyerukan ajakan untuk membunuh ? Hukum bukan lagi jadi hal yang menakutkan bagi para pelaku pembantaian ini. Pasti ada sebab mengapa fenomena aneh ini terjadi ? Pasti karena ada jaminan keamanan kepada pelaku pembantaian ini.
Apatisnya sikap polisi disana untuk mengantisipasi atau menindaklanjuti laporan masyarakat, sebagai salah satu sebab pembunuhan berkedok dukun santet ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, serta memakan banyak korban. Sepertinya telah ada kordinasi yang dilakukan polisi, militer dan penguasa sipil untuk melakukan "Pembiaran" berlangsungnya peristiwa itu.
Dugaan yang mengarah kepada keterlibatan Militer dalam peristiwa ini, menjadi semakin menguat. Setelah ada pernyataan dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Joko Subroto yang menyebutkan ada 7 pelaku pembantaian yang berhasil ditangkap. Pernyataan ini dikuatkan oleh Kapolda Jawa Timur Mayjen (Pol) Drs.M. Dayat yang menyatakan 7 orang yang ditangkap itu adalah anggota militer (Walaupun akhirnya pernyataan itu mereka tarik kembali). Juga berdasarkan laporan dari LBH Surabaya (../..2000) bahwa ada tentara dari Koramil Pare, Malang yang tertangkap tangan ikut menyebarkan daftar dukun santet ke masyarakat.
Disaat masyarakat geram, menuntut penuntasan kasus pembunuhan berkedok dukun santet ini, pemerintah justru berusaha untuk mengalihkan ke persoalan yang berpotensi terjadinya konflik horisontal. Seperti memberikan pernyataan bahwa yang melakukan pembantaian itu adalah eks anggota PKI karena dendam masa lalu. Serta pernyataan dari Mayjen Theo Syafe'i bahwa yang mendalangi kasus pembantaian ini adalah dari kelompok sekterian fundamentalis. Mengapa penguasa begitu acuhnya mensikapi peristiwa ini..? Bukankah dengan sikap seperti ini semakin menunjukkan bahwa pelaku dari serangkaian pembantaian ini tak lain adalah penguasa..?
Diakhir tulisan ini, saya hanya berdo'a..semoga Allah Swt memberikan jalan kemudahan bagi pihak-pihak yang mempunyai nurani mulia untuk bisa mengungkap peristiwa ini....
Keterlibatan aparat kepolisian juga diungkapkan oleh Camat Purwoharjo, Banyuwangi. Tentang adanya pertemuan para kepala desa di wilayahnya dengan Wakil kepala kepolisian sektor Purwoharjo pada tanggal 11 Pebruari 1999, dimana pihak kepolisian menginstruksikan kepada para kepala desa itu untuk mendata orang-orang diwilyahnya yang diduga berprofesi sebagai dukun santet dan pengobatan tradisional.
Juga fakta dilapangan, seperti yang terjadi di kecamatan Glagah banyuwangi, semua orang tahu bahwa aparat desa dengan intensif mengajak masyarakat untuk melakukan pembunuhan. Pertanyaannya kenapa aparat desa tanpa merasa takut sedikitpun secara terang-terangan menyerukan ajakan untuk membunuh ? Hukum bukan lagi jadi hal yang menakutkan bagi para pelaku pembantaian ini. Pasti ada sebab mengapa fenomena aneh ini terjadi ? Pasti karena ada jaminan keamanan kepada pelaku pembantaian ini.
Apatisnya sikap polisi disana untuk mengantisipasi atau menindaklanjuti laporan masyarakat, sebagai salah satu sebab pembunuhan berkedok dukun santet ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, serta memakan banyak korban. Sepertinya telah ada kordinasi yang dilakukan polisi, militer dan penguasa sipil untuk melakukan "Pembiaran" berlangsungnya peristiwa itu.
Dugaan yang mengarah kepada keterlibatan Militer dalam peristiwa ini, menjadi semakin menguat. Setelah ada pernyataan dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Joko Subroto yang menyebutkan ada 7 pelaku pembantaian yang berhasil ditangkap. Pernyataan ini dikuatkan oleh Kapolda Jawa Timur Mayjen (Pol) Drs.M. Dayat yang menyatakan 7 orang yang ditangkap itu adalah anggota militer (Walaupun akhirnya pernyataan itu mereka tarik kembali). Juga berdasarkan laporan dari LBH Surabaya (../..2000) bahwa ada tentara dari Koramil Pare, Malang yang tertangkap tangan ikut menyebarkan daftar dukun santet ke masyarakat.
Disaat masyarakat geram, menuntut penuntasan kasus pembunuhan berkedok dukun santet ini, pemerintah justru berusaha untuk mengalihkan ke persoalan yang berpotensi terjadinya konflik horisontal. Seperti memberikan pernyataan bahwa yang melakukan pembantaian itu adalah eks anggota PKI karena dendam masa lalu. Serta pernyataan dari Mayjen Theo Syafe'i bahwa yang mendalangi kasus pembantaian ini adalah dari kelompok sekterian fundamentalis. Mengapa penguasa begitu acuhnya mensikapi peristiwa ini..? Bukankah dengan sikap seperti ini semakin menunjukkan bahwa pelaku dari serangkaian pembantaian ini tak lain adalah penguasa..?
Diakhir tulisan ini, saya hanya berdo'a..semoga Allah Swt memberikan jalan kemudahan bagi pihak-pihak yang mempunyai nurani mulia untuk bisa mengungkap peristiwa ini....
10 komentar:
Penulisnya terlalu tendensius terhadap suharto, kenapa nggak sekalian aja kasus munir dalangnya suharto. Lihat baik2, kasusnya 1998 - 2000, siapa presiden zaman itu..?? bukannya habibie (1998 - 1999) dan Gus Dur (1999 - 2000).
t
Gak nyambung.....
Dukun Spesialis Santet & Teluh , Raja Diraja dukun santet, terpercaya sejak tahun 1989, Nama besar beliau sudah sangat terkenal di Malaysia,Siangpore,Hongkong,Taiwan,Belanda & USA. Menjadi langganan tetap para Pejabat & Pengusaha sukses, Beliau mengusai 1001 macam jenis santet yang mematikan. Sudah ribuan orang yang kena santet,mulai Artis, Pejabat, Politisi, Pengusaha,Dll.
Tidak ada satu orangpun yang mampu menyembuhkan santet yg telah dikirim oleh KI JENGGOT NAGA
Aki memberikan garansi dijamin sukses ..!!
Hub : 0823-7772-8957
Anda di sakiti orang…???
Menyingkirkan lawan politik…???
Masalah karier…???
Masalah wanita…???
Masalah pria…???
Kesabaran ada batasnya…!!!
Saatnya dendam untuk dituntaskan…!!!
Gunakan jasa KI JENGGOT NAGA, semua dijamin beres…!!!
Santet aki tidak akan terdeteksi oleh siapapun baik Paranormal ataupun ulama besar sekalipun…!!!
KHUSUS KONSULTASI HUB : 0823-7772-8957
Khusus bagi yang serius, tidak main-main dan mempunyai kemampuan pendanaan…!!!
MELAYANI JARAK JAUH
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
Saya adalah satu pengamal yang tinggal di Bekasi. Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu
Ada kemungkinan presiden terlengser waktu itu takut di santet oleh orang2 yang tdk suka...
Dan ahirnya memerintahkan kpada mantan anak buahnya..
Wallahu A,lam
web payah2 plendusss
hmm, bukannya thn '99 itu Soeharto udh nggak punya power ya?
Posting Komentar
Please comment..