Mungkin kita sudah pernah bahkan sering berbelanja kebutuhan kita di Indomart ataupun Alfmart. Yah..bisnis waralaba ritel seperti Indomart dan Alfamert saat ini memang semakin marak dan menggurita, keberadaannya telah sampai ke wilayah pinggir merebut lahan ekonomi milik pelaku usaha kecil. Oke balik lagi ke tema y...saat kita berbelanja di alfamart atau Indomart coba kita cermati, pasti selalu saja kasir menyebutkan jumlah harga yang lebih tinggi artinya pihak indomart atau alfamart meminta kita untuk
membayar harga lebih tinggi dibanding dengan jumlah harga yang tertera di struk balanjaan kita. Jumlahnya memang kecil rata2 dibawah Rp. 100,- membuat kita merasa tidak begitu dirugikan dengan penetapan harga yang dilakukan oleh mereka. padahal sekecil apapun perbedaan harga yang harus dibayar konsumen yang tidak sesuai dengan jumlah senyatanya jelas itu merupakan perbuatan curang yang dilakukan oleh pelaku usaha terhadap konsumen. Kita memang merasa tidak dirugikan banget dengan perbedaan harga tsb apalah artinya uang sejumalah Rp. 75,- tapi bukan berarti kecurangan ini menjadi hal yang bisa terus terjadi.
Berikut saya coba analogkan berapa rupiah uang yang diraup oleh alfamart ataupun indomart dengan praktek curangnya ini dalam 1 bulan.
"Jika 1 buah outlet indomaret ataupun alfamart dalam satu hari rata2 ada 100 orang konsumen dengan selisih harga Rp.75, lebih tinggi yang harus dibayar per1 orang konsumen, berarti dalam satu hari pelaku usaha ini mengambil uang konsumen Rp. 7500, dalam 1 bulan Rp. 225.000, ini baru jumlah yang diraup oleh 1 outlet. Jika jumlah outlet Indomaret atau alfamaret di Indonesia ada 5.000 buah outlet berarti dalam 1 bulan keuntungan yang di dapat dari praktek curang ini = Rp. 225.000 x 5.000 outlet = Rp. 1.125.000.000, Bagaimana jika dalam 1 tahun..? anda hitung sendiri saja ya.."
Kebijakan penetapan harga yang dilakukan oleh Indomart dan Alfamart jelas sekali melanggar undang-Undang perlindungan konsumen, Konsumen harus membayar harga lebih tinggi dibanding dengan harga yang sesungguhnya, tapi sepertinya praktek tsb masih aman2 saja, berarti UU perlindungan konsumen belum menyentuh dan melindungi konsumen dari praktek2 curang para pelaku usaha terutama di sektor ritel. Kita hanya bisa berharap semoga UU Perlindungan konsumen bukan saja hanya sebagai suatu wacana saja. Sebelum aku akhiri tulisan ini, yang jelas tidak ada niat untuk mendiskreditkan Indomart ataupun Alfamart, Tulisan ini semata mata hanya memotret relita yang ada.
9 komentar:
anda tidak paham tentang ritel..
dihitung dengan logika memang benar yang anda paparkan..
tapi yang saya tau..
indomaret atau pun prusahaan yang bergerak dibidang ritel semua menggunakan akumulasi input kas terakhir..
nah dari situ hasil penjualan per hari akan keluar.. dan indomaret hanya menerima sejumlah penjualan tersebut..
jadi gini..
seorang kasir bertanggung jawab dengan tugasnya..
yang paling utama uang dalam ngasiran..
dalam perhari SPD 25.124.500
jika dalam penginputan (tutup shift)
ternyata hanya ada 25.124.000
kasir berarti minus maka harus diganti biar cocok jadi 25.124.500..
tapi kalo khasil akhir lebih besar dari SPD berarti plus..
itu dimasukan ke tabungan untuk jaga jaga bayar NKL..
ada banyak penyebab NKL
bisa karna uang palsu..
sindikat pencurian dan lain-lain..
balik lg ke Hasil akhir Total sales..
jadi intinya indomaret hanya menerima setoran sejumlah uang SPD tersebut..
jadi anda harus ngerti dulu..
semoga anda jadi lebih memahami..
jika anda ingin bertanya ini
no hp saya..
087865956444
Herman Maulana
Thanks atas komennya bung Herman Maulana..maaf mungkin saya yang belum paham soal pernik2 ritel..jika memang seperti yang bung Herman Maulana paparkan di atas, berarti praktek yang mengharuskan konsumen membayar lebih tinggi dari yang seharusnya adalah suatau kebijakan yang sengaja diambil oleh pelaku usaha ritel untuk mengurangi resiko kerugian dengan merugikan konsumen ? menurut saya itu gak fair .mau untung tapi gak mau rugi namanya..dan praktek lain lagi yang dilakukan kasir gak tahu memang gak ada uang kecil untuk kembalian pembayaran atau karena kebijakan atau memang benar seperti itu (biasanya untuk kembalian di bawah Rp. 500,) setelah kasir tidak menemukan uang kecil di laci kasir, kasir indomart/alfamart akan mengatakan " maaf, apakah anda tidak keberatan jika kembalian sebesar Rp. xxx disumbangkan ke...." bukan masalah uang receh nya tapi membohongi konsumen itu yang tidak fair menurut saya....
Bener sekali itu mas,sy juga sering. Awalnya sy gk tau dan ikhlas2 aj. Tp sekrang jd tau... hmm untung gede tuh.. :D
Tidak semua toko seperti yg anda bicarakan pak... itu bukan sesuatu pembohongan... kan sudah tertera di layar monitor. Jika ingin berdonasi silahkan tekan yes kalau tidak ya silahkan tekan no pada layar double screen.. selalu pastikan dan cek struk yang anda terima... jika donasi itu masuk dalam struk berarti uang anda memang digunakan untuk donasi. Pernahkah anda tidak bersedia berdonasi kemudian kasir memberikan uang kembalian lebih kepada anda?? Itu yang lalai dari pandangan anda pak... dan kasir harus menanggung minus kasirannya thanks..
Setuju mas
Saya ngasirin minus 8000 buat ngasih kembalian lebih ke cust karena gak ada uang receh
Ngapain di ribut ributin masalah uang receh...klo kga mau beramal bilang aja kga usah jelek"in perusahaan retail lah...
Urusin aja diri sendiri udh bener apa blm,,,klo terima kembalian lebih juga diem ko ,,,knp dibikin rame
Kembalian tertera Rp.75 biasanya kasir memberikan kembalian Rp.100,ntu kasir nombok untuk 1x transaksi loh..
Donasi ?? Itukan pilihan mas sendiri mau di donasikan atau tidak.
Donasi gak jelas ?? Tanyain aj kemana donasinya terus telusurin dah ke mana.
Donasi menguntungkan perusahaan ?? Ya benar selain pencitraan juga mempermudah menghemat uang koin.
Uang koin ?? Ya byangin aja 1 toko butuh 300rb/500rb koin untuk kembaliaan sehari,
Itu untuk 1 toko jika di jalan ada lebih dari 7 toko idm,alfa,ceria dll. Pihak bank bisa mencukupi ?? Jelas tidak. Masih ingat dulu kembalian pake permen. Ntu sama tujuanya
Coba belajar dulu tentang pemahaman retail.. baru menulis soal retail mas..adduh ngawur nih artikel
Posting Komentar
Please comment..