Setiap perusahaan tujuannya utamanya adalah memperoleh keuntungan dari usaha yang dijalankannya. Keuntungan itu tidak datang dengan sendirinya melainkan hasil dari sinergi yang solid, terencana dan terarah dari semua divisi yang ada. Divisi marketing sebagai ujung tombak pemasaran suatu produk mempunyai peran yang besar dalam menyumbangkan keuntungan buat perusahaan. karena Divisi marketing inilah suatu produk bisa dikenal dan diterima oleh pasar dan konsumen.
Salut untuk para teman2 sales representatif. Perjuangan dan komitmennya yang luar biasa, pantang menyerah meski harus terbakar panas terik matahari dan dihantam dinginnya hujan belum lagi resiko maut yang selalu mengintai dijalan kemanapun mereka melangkah dalam membawa misi target keuntungan perusahaan yang harus dicapai. Pengorbanan materi, kesehatan bahkan nyawa, mereka taruhkan demi loyalitas terhadap perusahaan. Tapi ironisnya banyak perusahaan yang menganggap Sales representatif bukan merupakan asset perusahaan tapi hanya sebatas individu yang bisa dieksploitasi dan dimanipulasi hak-haknya layaknya seorang romusha, budak yang selalu tidak berdaya menghadapi arogansi manajeman atau arogannya atasan mereka. Seperti kisah sahabat ku (Inisial K) saat bekerja sebagai sales representatif di satu distributor farmasi dan consumer goods PT. PING LOKA DISTRINIAGA Cabang Purwokerto.
Sahabatku H sebelum bekerja di PT. Ping Loka Distriniaga Purwokerto, dia bekerja di salah satu Perusahaan Besar Farmasi (PBF) PT. Anugrah Argon Medica (AAM) purwokerto sejak bulan Agustus 2000 sampai bulan Mei 2010. Masa kerja yang cukup lama untuk seorang sales representatif. Karena suatu hal (Bukan karena Sahabatku tersandung kasus tapi karena dihadapkan dengan kebijakan manajemen yang sulit dia terima) Akhirnya pilihan yang harus dia ambil adalah keluar dari PT. Anugrah Argon Medica Purwokerto pada bulan Mei 2010. Kemudian pada bulan oktober 2010 Sahabatku K diterima bekerja sebagai sales representatif untuk produk farmasi di PT. Ping Loka Distriniaga Purwokerto, perusahaan distributor farmasi dan Consumer goods yang membawa produk farmasi dari principle glaxosmithkline dan produk Consumer goods dari principle lain (Mayora, Lampu Hori, Diapers, Arnott's, Purbasari). Janji2 manis yang ditawarkan oleh PT. Ping Loka Distriniaga Purwokerto seperti angin surga yang menyejukkan, Antar lain gaji Perbulan Standar Principle Glaxosmithkline, Asuransi kesehatan, insentip dan bonus yang akan dia terima jika bisa mencapai target penjualan yang telah ditentukan oleh PT. Ping Loka Distriniaga Purwokerto. Waktu berjalan seiring dengan cucuran keringat yang dia teteskan dalam membawa misi target keuntungan perusahaan yang harus dicapai dia lalui. Target Penjualan telah bisa dicapai walau harus menanggung resiko melayangnya nyawa dijalan. Apa yang dia dapatkan..? Gaji yang ternyata hanya setandar distributor yang juga standar UMR (Rp. 800.000/bln) tidak seperti yang dijanjikan sebelumnya, Bonus dan insentip yang seharusnya dia terima pun belum juga dia dapat. Tapi Loyalitas tetap dijunjung tinggi karena perusahaan masih memberikan janji2 manis walau akhirnya dia harus selalu Cash Bon pada perusahaan untuk menunjang biaya oprasional dia bekerja. Dengan harapan hutang pada perusahaan akan dia tutup dengan keluarnya bonus dan insentip yang akan dia terima nanti. Sampai akhirnya janji2 yang ditunggu seperti menunggu matahari terbit dari ufuk barat, janji hanyalah janji karena kenyataannya gaji yang merupakan hak nya tiap bulan berubah2. Kadang dia terima Rp. 800.000, kadang juga dia terima Rp. 700.000, bahkan Gaji terakhir dia terima Hanya Rp. 200.000, (saat dikonfirmasi pada manajemen jawabannya adalah kekurangan pembayaran gaji akan di rapel) apalagi insentip..Insentip penjualan yang akan diterima karena mencapai target penjualan dari perusahaan Rp. 500.000 dan bonus program dari Principle (Glaxosmithkline) untuk produk tertentu Rp. 850.000 per 1 bulan efektif, selama 6 bulan prestasi pencapaian target telah dicapainya tapi insentif dan bonus belum juga dia terima sepeserpun bahkan sampai dia memutuskan keluar dari PT. Ping loka Distriniaga Purwokerto pada bulan Juli 2011 karena sudah tidak kuat lagi menanggung biaya oprasional, insentip dan bonus selama 6 bulan pencapaian target penjualan belum juga dia terima. Jika dihitung insentip dan bonus yang harusnya dia dapat adalah sebesar (Rp.500.000+ Rp. 850.000) x 6 bulan = Rp. 8.100.000,-. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga hak-haknya yang seharusnya dia terima tidak juga di dapatkan, dia malah dituntut oleh perusahaan untuk mengembalikan hutang akibat cash bon pada perusahaan dengan jumlah total Rp.6 juta. Hebat..benar2 suatu ketidak fair-an yang hebat PT. Ping Loka menuntut pembayaran hutang sahabatku Rp. 6 juta tapi tidak mau memberikan insentif dan bonus Rp. 8.100.000,- yang merupakan hak sahabatku. Hak atas pencapaian target keuntungan yang diberikan sahabatku pada perusahaan yang dia perjuangkan dengan jerih payah, pengorbanan waktu, tenaga,materi, tetesan keringat dan resiko melayangnya nyawa demi target penjualan yang berimbas pada keuntungan perusahaan. Karena terus dikejar untuk mengembalikan hutangnya (walaupun dalam situasi yang sulit karena sahabatku tidak lagi bekerja) dengan terpaksa dia menjual harta yang masih tersisa untuk mencicil hutangnya pada PT. Ping Loka, Uang sejumlah Rp. 1 juta jumlah yang sangat berarti untuk seorang yang tidak bekerja dan yang harus menghidupi istri dan 1 anak mungilnya ditolak oleh PT. Ping Loka. Apa yang sebenarnya terjadi pada Perusahaan distributor farmasi dan consumer goods PT. Ping Loka Distriniaga Purwokerto..? Apakah tidak sadar memakan hak orang lain, apalagi hak pekerja adalah perbuatan yang sangat tidak bermartabat, memalukan dan bertentangan dengan Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan..? Terlepas apakah itu kebijakan manajemen atau bukan yang jelas kesewenang-wenangan telah terjadi.
Semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan koreksi untuk PT. Ping Loka Distriniaga, Bahwa keuntungan yang anda nikmati sampai saat ini adalah hasil dari cucuran keringat dan darah karyawan, terutama sales representatif, yang bekerja dengan pengorbanan total demi keuntungan yang anda nikmati..berikanlah pada mereka hak-hak yang seharusnya mereka dapatkan.. Karena bagaimanapun hak-hak pekerja dilindungi oleh Tuhan dan oleh Undang-undang..Buat sahabatku H..bersabarlah karena Tuhan pun tidak suka pada orang2 yang memakan hak orang lain...
7 komentar:
pingloka purwokerto busuk licik
bisa dituntut tuh perusahaannya, penipuan secara halus
saya juga salesman malah saya berangkat dari helper gudang di pt wicaksana oversear international dan sekarang sudah posisi RSM salah satu principal produk Baby Diapers, kebetulan kita juga pernah kerja mendistribusikan produk GSK (Glaxo) di surabaya selama 4 tahun, apa yang di sampaikan itu tidak 100% benar, coba renungkan 10 tahun hanya jadi salesman ????? berarti kinerja anda patut di ragukan. terima kasih
tulisan ini hanya dari sudut user dan terkesan emosional atau pembenaran sendiri, saya juga salesman dan sekarang RSM salah satu principal besar, coba renungkan 10 tahun hanya bekerja sebagai sales ref (dalam dunia sales ini jabatan terendah), berarti kinerja anda memang perlu dipertanyakan ?....target distributor mengikuti target principal dan skema salary standart UMR sdh benar sedangkan insetif mengikuti dari ratio penjulan terhadap target, pertanyaannya berapa % anda mencapai target ?..... jadi tulisan anda ini belum mencerminkan kebenaran, hanya pembenaran pribadi semua orang pasti begitu, terima kasih
terima kasih bung gunawan wibisono atas kunjungan dan komennya..saya ikut bersyukur anda maniti karier dari helper dan sekarang menjabat sebagai RSM di slah satu principal besar lagi,,sales ref mungkin mmg suatu jabatan terendah tp bukan berarti harus direndahkan..anda hrsnya banyak berterima kasih pada sales ref bawahan anda, karena perjuangan mereka juga lah maka anda bisa sampai menjadi RSM spt sekarang..dan menurut saya pribadi sales ref itu adalah para pahlawan profit. karena seluruh daya dan upayanya digunakan semata2 utk mencapai profit perusahaan yang ditargetkan pd mereka dg tak kenal lelah, resiko dan waktu.. semoga dengan karier anda yang merangkak dari bawah, anda lebih bisa menghargai perjuangan para sales ref
wah kasian, emang ga nyampai kali targetnya, jadi ga dapet insentif deh.
selama saya jadi admin di sini (kebetulan saya bekerja di PT yang Anda ceritakan) Alhamdulillah sudah menyaksikan sendiri insentif para sales yang didapat setelah mereka mencapai target.
Sy yakin performance kerja sales Disyributir ybs pasti tdk bagus.krn gak dpt incentive, oya...setau sy Dipingloka tdk ada Sales Rep adanya Seles Distributor dan coba cek lagi siapa yg nama karyawan pingloka yg menginterview....jangan2x di interview oleh principal dg mengatasnamakan Pingloka, krn setau sy pingloka tdk seperti itu jika direkrut oleh pingloka ada surat overing yg merupakan kesepakatan anatara calon karyawan dan perusahaan disana ada Paket Remunerasi dan Benefitnya. Jika tdk sesuai jgn di tandatangani dan artinya tdk ada kesepakatan.
Kebetulan sy kenal baik dg owner dan Management Pingloka yg penuh dedikasi dan care tdh bisnis yg dibangun.
Coba dihubungi saja beliau pasti dg senang hati akan meluruskan jika memang ada kesalahan dlm prosesnya.
Secara offline sy pernah bertanya juga perihal ini dan menurut beliau jika benar silahkan hub langsung akan jelaskan. Krn menurut beliau incentive ada juga yg diberikan langsung oleh principal dg mekanisme dr principal. Jika incentive dr distributor pasti diberikan sesuai SOP dan mekanisme yg ada.
Posting Komentar
Please comment..